![]() |
| Ikan Sumatera |
Ikan sumatra (Puntius tetrazona) adalah
sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Nama
tersebut adalah nama perdagangannya sebagai ikan hias. Dalam bahasa
Inggris, ikan ini dikenal sebagai sumatra barb atau tiger barb.
Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak
Sekitar
mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip punggung dan
sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung
dibatasi oleh garis merah. Jenis yang diperdagangkan, selain yang
berwarna kekuningan, ada pula individu yang kemerahan, kehijauan dan
albino. Jenis yang berwarna kehijauan, yang sebetulnya adalah gejala
melanisme pada ikan sumatra, dan yang berwarna albino merupakan hasil
dari pembiakan selektif dalam penangkaran untuk meningkatkan nilai jual
ikan ini.
PERSIAPAN SARANA PEMIJAHAN
berwarna gelap; pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada
pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik
terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh
sekitar setengah kali panjang standar (tanpa ekor).
| Ikan Sumatera |
- Ikan dewasa Panjangnya bisa mencapai 6 cm dapat dipijahkan secara massal atau berpasangan pada tempat yang tidak terlalu luas. Tempat pemijahan berupa bak semen atau akuarium dilengkapi dengan substrat atau tanaman air sebagai tempat menempelkan telur.
- Toleransinya terhadap suhu , yaitu sekitar 20 – 60oC, pH netral sampai basa. Suhu optimal untuk pemijahannya 25oC dan kesadahan rendah, tinggi air dalam bak lebih kurang 30 cm, untuk mencegah jamur pada telur nanti sebaiknya air pada bak pemijahan diberikan obat anti jamur/methylene blue dengan konsentrasi rendah .
- Umur calon induk sama dengan 3 bulan atau lebih, panjang .
- Induk betina bila telah matang kelamin perutnya membulat serta lembek jika diraba, warna tubuhnya biasa saja.
- Sebaliknya, ikan jantan lebih ramping dan warna tubuhnya mencolok. Ikan jantan yang telah matang kelamin sering berubah warna.
PEMIJAHAN INDUK
- Substrat/Tanaman air hydrilla yang telah dicuci bersih dimasukan kedalam bak pemijahan. Induk hasil seleksi dilepaskan sore hari dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 1.
- Pemijahan mulai terjadi malam atau pagi hari sebelum jam 10.
- Substrat/Tanaman air sebagai tempat menempel telur harus dikontrol untuk mengetahui ikan sudah bertelur atau belum.
- Hal ini sangat penting karena telur sangat kecil dan berwarna bening ,selesai pemijahan induk segera ditangkap dan dipindahkan ke tempat lain, sedangkan telur yang menempel pada tanaman air tetap dibiarkan pada bak pemijahan sampai menetas.
- Telur akan menetas dalam waktu 2 hari. Paling lambat 3 hari .
PEMELIHARAAN LARVA
- Pada minggu pertama, larva diberi infusoria,rotifera atau kutu air saring karena masih lemah, belum aktif, dan alat pencernaannya belum terbentuk sempurna.
- Memasuki minggu ke tiga, benih sudah lebih kuat serta aktif makapakan sudah dapat ditambah dengan pakan buatan. Pakan tambahan berupa tepung pelet halus atau cacing sutera dapat diberikan sampai akhir pemeliharaan untuk mempercepat pertumbuhan ikan umur 2 bulan ikan sudah bisa untuk dipanen.



No comments:
Post a Comment